Minggu, 15 Januari 2012

Sistem Operasi

Cara Menginstal Linux Fedora 10 ( Berbasis GUI)
Berikut Langkah-langkahnya :
1. Nyalakan komputer anda. Masuk bios komputer terlebih dahulu dengan tombol del atau F2. Atur booting bios dengan CD-ROM sebagai boot pertama dan Hardisk sebagai boot kedua seperti gambar dibawah. Masukkan DVD Fedora 10. Sesudah mengatur bios tekan tombol F10 untuk menyimpan bios kemudian Enter atau "yes".




2. Setelah itu komputer akan merestart dan Fedora 10 akan booting secara otomatis seperti pada gambar dibawah ini.


3. Kemudian fedora otomatis loading seperti pada gambar dibawah ini.


4. Masuk pada tampilan dekstop fedora. Pada tampilan ini klik Install to Hard Drive dan proses intalasi pun berjalan








5. Pada tampilan Welcome screen pilih Next untuk melanjutkan.


6. Pilih type keyboard yang akan digunakan biarkan difaultnya "US.ENGLISH. Kemudian Next.


7. Kemudian isi Hostname. Misal : zainul (bisa anda ganti dengan nama yang anda inginkan). Dan Next.






8. Pada tampilan time zone pilih Asia/Jakarta ( pilih letak kota anda ). Kemudian Next.


9. Isi password root. Misal : zainul (isikan terserah anda). Kemudian Next.


10. Pada tampilan partitioning anda bisa me-manage sendiri partisi atau otomatis. Kali ini saya memilih otamatis jadi biarkan saja. Kemudian Next.




11. Dan proses instalasi pun berjalan. Tunggu hingga proses ini selesai.


12. Selesai instalasi pilih Finish.


13. Kemudian Restart komputer.







14. Setelah komputer merestart, muncul tampilan Welcome Fedora. Kemudian Forward untuk melanjutkan.


15. Pada tampilan License. Pilih Forward.


16. Kemudian Create user yaitu user yang akan digunakan untuk login. Misal : Username : zainul, Full Name : Zainul Arifin dan isi passwordnya ( isikan terserah anda ). Kemudian Forward.




17. Kemudian Date dan Time setting yang tanggal dan waktu sekarang (dalam waktu penginstalan). Kemudian Forward.

18. Pada tampilan Hardware Profile ada 2 opsi pilihan. Yaitu opsi send profile (untuk mengirim profil hardware anda setelah penginstalan) dan do not send profile ( untuk tidak mengirimkan profil hardware). Pada kali ini saya pilih Do not send. Kemudian Finish.

19. Karena saya pilih do not send maka akan muncul jendela konfirmasi. Pilih Reconsider sending. Kemudian komputer akan merestart secara otomatis.




20. Proses booting....


21. Tampilan logon. Masukkan username dan password.


22. Proses loading...


23. Tampilan dekstop pertama selesai di instal.

Cara Menginstall Windows 7
Berikut Langkah-langkahnya :
1. Pastikan dari BIOS booting komputer Anda di setting untuk DVD
2. Masukkan DVD windows 73.
3. Tekan sembarang tombol saat muncul boot from cd or dvd

4. Akan terlihat gambar seperti dibawah ini


5. Pilihlah Indonesian pada Language, time, currency, and location




6. Tekan tombol install




7. Tunggulah beberapa saat proses ini



8. Centang pada I accept the license terms sebagai persetujuan penggunaan windows 7 kemudian klik next




9. Pilih saja custom (advanced) untuk memilih di drive mana windows 7 akan di install


10. Anda bisa mengatur drive sekaligus partisi pada step ini, saya sarankan bagilah hardisk Anda minimal 2 drive, satu untuk drive untuk windows 7 (C) dan satu drive untuk data (D) dengan memilih drive option, atau langsung saja tekan next dengan asumsi Anda akan mempartisi hardisk setelah instalasi windows 7 selesai.




11. Tunggulah proses ini beberapa saat




12. Secara otomatis windows akan restart







13. Setelah restart akan muncul gambar berikut ini



14. Tunggulah proses Setting up the services hanya beberapa saat saja






15. Instalasi akan dilanjutkan secara otomatis



16. Masukkan Nama User dan Nama Komputer sesuka Anda






17. Jika perlu password ketikkan passtwordnya 2 kali atau kosongkan saja jika Anda tidak ingin mempassword user Anda



18. Masukkan product key serial number windows 7 Anda


19. Pilihlah level proteksi keamanan dari Microsoft



20. Atur Zona waktu Anda (untuk Indonesia +7 dari GMT)





21. Selamat, windows 7 Anda siap digunakan


STRUKTUR SISTEM OPERASI
 Struktur Sistem Operasi
 Sistem Monolitik
 Konsep : “Sistem operasi sebagai kumpulan prosedur dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan”.
 Kernel berisi semua layanan yang disediakan sistem operasi untuk pemakai.
 Contoh : Sistem Operasi Unix menggunakan konsep kernel loadable modules, yaitu :
• Bagian-bagian kernel terpenting berada dimemori utama secara tetap.
• Bagian-bagian esensi lain berupa modul yang dapat ditambahkan ke kernel saat diperlukan dan dicabut begitu tidak digunakan lagi diwaktu jalan (run-time).
 The ‘big mess’
 Tidak berstruktur
 Kernel call / supervisor call
 User mode
 Kernel mode / supervisor mode

User Program
Runs in
User Mode



Operating System
runs in
Kernel Mode


Gambar 4. Struktur Sistem Monolithic
 Sistem Berlapis (Layered System)
 Konsep : “Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasarkan lapisan-lapisan, dimana lapisan-lapisan memberi layanan lapisan lebih atas”.
 Contoh :
• Sistem Operasi THE (Technique Hogesschool Endiche), Djikstra, 1968.
• Sistem Operasi MULTICS (menggunakan concentric rings).
Tabel 1. Lapisan-lapisan pada Sistem Operasi THE
Layer Function
5 The Operator
4 User Programs
3 I/O Management
2 Operator-Process Communication
1 Memory & Drum Management
0 Processor Allocation & Multiprogramming

 Sistem dengan Mesin Maya (Virtual Machines)
 Konsep : “Awalnya struktur ini membuat seolah-olah user mempunyai seluruh komputer dengan simulasi atas pemroses yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi mesin nyata. Mesin hasil simulasi digunakan user, mesin maya merupakan tiruan 100% atas mesin nyata. Semua user diberi ilusi mempunyai satu mesin yang sama-sama canggih”.
 Contoh :
• Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi MS-Dos, OS/2 mode teks, dan Win 16.
• Pengembang Linux membuat DOSEMU agar aplikasi MS-Dos dapat dijalankan di Linux, WINE agar aplikasi MS-Windows dapat dijalankan di Linux, iBCS agar aplikasi SCO-Unix dapat dijalankan di Linux.
 CP/CMS
 VM/370
 Virtual Machine Monitor
 CMS (Conversational Monitor System)

Virtual 370s


System Call

I/O Intruction CMS CMS CMS Trap
Trap VM 370
370 Bare Hardware
Gambar 5. Sistem Virtual Mesin

 Sistem dengan Client-Server
 Konsep : “Server adalah proses yang menyediakan layanan, dan Client adalah proses yang memerlukan / meminta layanan. Proses client yang memerlukan layanan mengirim pesan ke server dan menanti pesan jawaban. Proses server setelah melakukan tugas yang diminta, mengirim hasil dalam bentuk pesan jawaban ke proses client. Server hanya menanggapi permintaan client dan tidak memulai percakapan dengan client”.

Client
Client Process Term. File Mem User
Process Process Server Server … Server Server Mode

Kernel
Mode

Kernel
Client obtains service
by sending messages
to server processes
Gambar 6. Model Client Server
 Model Client Server pada distributed system

Client
Client Client Client
Kernel
Kernel Kernel Kernel



Message from client to server NETWORK

Gambar 7. Model Client Server pada Distributed System

 Sistem berorientasi objek
 Konsep : “Layanan diimplementasikan sebagai objek”.
 Model ini terstruktur dan memisahkan antara layanan yang disediakan dan implementasinya.
 Contoh :
• Sistem operasi X-kernel
• Sistem operasi MS-Windows NT telah mengadopsi beberapa teknologi berorientasi objek, tapi belum secara keseluruhan.
 Layanan Sistem Operasi Komputer
 Layanan Otomatis : Alokasi sumberdaya; Catatan pemakaian; Proteksi; Penanganan kekeliruan; Pindah baris; Gulung jendela pada monitor
 Layanan permintaan pemakaian : Loading; Mengolah/run; Menyimpan/save; Menghapus/delete
 Jenis Sistem Operasi
 Aspek kegiatan
 Pemakai tunggal (single user)
 Pemakai jamak (multiuser)
 Berdasarkan jenis-jenisnya
 Linux
 MS-Dos
 MS Windows-NT
 MS Windows
 Dll


2. DIREKTORI STANDAR

Setelah proses instalasi, Linux menciptakan system file yang baku, terdiri atas direktory sebagai berikut :

Direktori /etc
Berisi file yang berhubungan dengan administrasi system, maintanance script, konfigurasi, security dll. Hanya superuser yang boleh memodifikasi file yang berada di direktori ini. Subdirektori yang sering diakses pada direktori /etc antaran lain :

• Httpd, apache web server.
• Ppp, point to point protocol untuk koneksi ke internet.
• rc.d atau init.d , inisialisasi (startup) dan terminasi (shutdown) proses di Linux
dengan konsep runlevel.
• cron.d rincian proses yang dieksekusi dengan menggunakan jadwal ( time
dependent process)
• FILES, file security dan konfigurasi meliputi : passwd, hosts, shadow, ftpaccess,
inetd.conf, lilo.conf, motd, printcap, profile, resolv.conf, sendmail.cf, syslog.conf,
dhcp.conf, smb.conf, fstab.

Direktori /dev
Konsep Unix dan Linux adalah memperlakukan peralatan hardware sama seperti penanganan file. Setiap alat mempunyai nama file yang disimpan pada direktori /dev.

Direktori /proc
Direktori /proc adalah direktori yang dibuat diatas RAM (Random Access Memory) dengan system file yang diatur oleh kernel. /proc berisi nomor proses dari system dan nama driver yang aktif di system. Semua direktori berukuran 0 (kosong) kecuali file kcore dan self. Setiap nomor yang ada pada direktori tsb merepresentasikan PID (proses ID).

3. TIPE FILE
Pada Linux terdapat 6 buah tipe file yaitu :
• Ordinary file
• Direktori
• Block Device ( Peralatan I/O ) Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data per block (misalnya 1 KB block), seperti disk, floppy, tape.
• Character Device (Peralatan I/O) Merupakan representasi dari peralatan hardware yang menggunakan transmisi data karakter per karakter, seperti terminal, modem, plotter. dll.
• Named Pipe (FIFO) File yang digunakan secara intern oleh system operasi untuk komunikasi antar proses.
• Link File

4. PROPERTI FILE
File mempunyai beberapa atribut, antara lain :
• Tipe file : menentukan tipe dari file, yaitu :
• Ijin akses : menentukan hak user terhadap file ini.
• Jumlah link : jumlah link untuk file ini.
• Pemilik (owner) : menentukan siapa pemilik file ini
• Group : menentukan grup yang memiliki file ini
• Jumlah karakter : menentukan ukuran file dalam byte
• Waktu Pembuatan : menentukan kapan file terakhir dimodifikasi
• Nama File : menentukan nama file yang dimaksud

Fortran
Fortran (atau FORTRAN) adalah sebuah bahasa pemrograman. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1950 dan digunakan dalam bidang sains selama 50 tahun kemudian.
Pertama kali bernama FORTRAN yang merupakan singkatan dari Formula Translator/Translation, tetapi penggunaan huruf besar kemudian ditiadakan sejak versi Fortran 90.
Pertama kali dikembangkan merupakan bahasa pemrograman prosedural, akan tetapi versi-versi terbaru dari Fortran kemudian dikembangkan dengan memasukkan kemampuan object-oriented programming.
Pemrograman di Linux
Sebagian besar distribusi Linux mendukung banyak bahasa pemrograman. Koleksi peralatan untuk membangun aplikasi dan program-program sistem operasi yang umum terdapat di dalam GNU toolchain, yang terdiri atas GNU Compiler Collection (GCC) dan GNU build system.
GCC menyediakan kompilator untuk Ada, C, C++, Java, dan Fortran. Kernel Linux sendiri ditulis untuk dapat dikompilasi oleh GCC. Kompilator tak bebas (proprietary) untuk Linux antara lain adalah Intel C++ Compiler dan IBM XL C/C++ Compiler.
Kebanyakan distribusi juga memiliki dukungan untuk Perl, Ruby, Python dan bahasa pemrograman dinamis lainnya. Contoh bahasa pemrograman yang tidak umum tetapi tetap mendapat dukungan di Linux antara lain adalah C# dengan proyek Mono yang disponsori oleh Novell, dan Scheme.
Sejumlah Java Virtual Machine dan peralatan pengembang jalan di Linux termasuk Sun Microsystems JVM (HotSpot), dan J2SE RE IBM, serta proyek-proyek sumber terbuka lainnya seperti Kaffe. Dua kerangka kerja utama untuk pengembangan aplikasi grafis di Linux adalah GNOME dan KDE.
Proyek-proyek ini berbasiskan GTK+ dan Qt. Keduanya mendukung beragam bahasa pemrograman. Untuk Integrated development environment terdapat Anjuta, Code::Blocks, Eclipse, KDevelop, Lazarus, MonoDevelop, NetBeans, dan Omnis Studio, sedangkan penyunting teks yang telah lama tersedia adalah Vim dan Emacs.[23]
C#
C# (dibaca: C sharp) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka .NET Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas sebuah huruf Latin C (U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka # (U+0023). Tanda pagar # yang digunakan memang bukan tanda kres dalam seni musik (U+266F), dan tanda pagar # (U+0023) tersebut digunakan karena karakter kres dalam seni musik tidak terdapat di dalam keyboard standar.

STRUKTUR SISTEM OPERASI
Pendekatan yang umum suatu sistem yang besar dan kompleks adalah dengan memecah tugas – tugas (task) ke bentuk komponen-komponen kecil dibandingkan dalam bentuk sistem tunggal (monolithic). Komponen-komponen tersebut akan akan di bahas pada bagian berikut ini.

Struktur Sederhana
Banyak sistem operasi komersial yang tidak terstruktur dengan baik. Kemudian sistem operasi dimulai dari yang terkecil, sederhana dan terbatas lalu berkembang dengan ruang lingkup originalnya. Contoh dari sistem operasi ini adalah MS-DOS dan UNIX. MS-DOS merupakan sistem operasi yang menyediakan fungsional dalam ruang yang sedikit sehingga tidak dibagi menjadi beberapa modul, sedangkan UNIX menggunakan struktur monolitik dimana prosedur dapat saling dipanggil oleh prosedur lain di sistem bila diperlukan dan kernel berisi semua layanan yang disediakan system operasi untuk pengguna [Bambang2002]. Inisialisasi-nya terbatas pada fungsional perangkat keras yang terbagi menjadi dua bagian yaitu kernel dan sistem program. Kernel terbagi menjadi serangkaian interface dan device driver dan menyediakan sistem file, penjadwalan CPU, manajemen memori, dan fungsi-fungsi sistem operasi lainnya melalui system calls.

Gambar 1 Struktur Lapisan MS-DOS

Kelemahan struktur monolitik adalah:
• Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dialokasikan
• Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan
• Merupakan pemborosan memori bila setiap komputer harus menjalan kernel monolitik, karena semua layanan tersimpan dalam bentuk tunggal sedangkan tidak semua layanan diperlukan.
• Kesalahahan sebagian fungsi menyebabkan sistem tidak berfungsi.
Keuntungan struktur monolitik adalah layanan dapat dilakukan dengan cepat karena terdapat dalam satu ruang.

Pendekatan Berlapis (Layer Approach)
Sistem operasi dibagi menjadi beberapa lapisan. Lapisan terbawah (layer 0) adalah hardware dan yang tertinggi (layer N) adalah user interface. Lapisan N memberi layanan untuk lapisan N+1 sedangkan proses-proses di lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 untuk membangun layanan lapisan N+1. Lapisan N dapat meminta layanan lapisan N-1 namun lapisan N tidak dapat meminta layanan lapisan N+1. Masing-masing berjalan pada lapisannya sendiri.

Gambar 2 Lapisan Sistem Operasi

[MDGR2006] Menurut Tanenbaum dan Woodhull, sistem terlapis terdiri dari enam lapisan, yaitu:
• Lapisan 0. Mengatur alokasi prosesor, pertukaran antar proses ketika interupsi terjadi atau waktu habis dan lapisan ini mendukung dasar multi-programming pada CPU.

• Lapisan 1. Mengalokasikan ruang untuk proses di memori utama dan pada 512 kilo word drum yang digunakan untuk menahan bagian proses ketika tidak ada ruang di memori utama.

• Lapisan 2. Menangani komunikasi antara masing-masing proses dan operator console. Lapisan
ini masing-masing proses secara efektif memiliki operator console sendiri.

• Lapisan 3. Mengatur peranti I/O dan menampung informasi yang mengalir dari/ke prosestersebut.

• Lapisan 4. Tempat program pengguna. Pengguna tidak perlu memikirkan tentang proses, memori, console, atau manajemen I/O.

• Lapisan 5. Merupakan operator sistem.
Contoh sistem operasi yang menggunakan pendekatan berlapis adalah THE yang dibuat oleh Djikstra dan mahasiswa-mahasiswanya, serta sistem operasi MULTICS. [Bambang2002] Kelemahan struktur ini adalah fungsi-fungsi sistem operasi harus diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati. Sedangkan keunggulannya adalah memeliki semua kelebihan rancangan modular, yaitu sistem dibagi menjadi beberapa modul dan tiap modul dirancang secara independen. Tiap lapisan dapat dirancang, dikode dan diuji secara independen. Pendekatan berlapis menyederhanakan rancangan, spesifikasi dan implementasi sistem operasi.

Microkernels
Metode struktur ini adalah menghilangkan komponen-komponen yang tidak diperlukan dari kernel dan mengimplementasikannya sebagai sistem dan program-program level user. Hal ini akan menghasilkan kernel yang kecil. Fungsi utama dari jenis ini adalah menyediakan fasilitas komunikasi antara program client dan bermacam pelayanan yang berjalan pada ruang user. Contoh sistem operasi yang menggunakan metode ini adalah TRU64 UNIX, MacOSX dan QNX Keuntungan dari kernel ini adalah kemudahan dalam memperluas sistem operasi, mudah untuk diubah ke bentuk arsitektur baru, kode yang kecil dan lebih aman. Kelemahannya adalah kinerja akan berkurang selagi bertambahnya fungsi-fungsi yang digunakan.

Modular (Modules)
Kernel mempunyai kumpulan komponen-komponen inti dan secara dinamis terhubung pada penambahan layanan selama waktu boot atau waktu berjalan. Sehingga strateginya menggunakan pemanggilan modul secara dinamis (Loadable Kernel Modules). Umumnya sudah diimplementasikan oleh sistem operasi modern seperti Solaris, Linux dan MacOSX.

Gambar 3 Solaris loadable modules

Sistem Operasi Apple Macintosh Mac OS X menggunakan struktur hybrid. Strukturnya menggunakan teknik berlapis dan satu lapisan diantaranya menggunakan Mach microkernel.

Virtual Machine
Dalam struktur ini user seakan-akan mempunyai seluruh komputer dengan simulasi atas pemroses yang digunakan. Sistem operasi melakukan simulasi mesin nyata yang digunakan user, mesin virtual ini merupakan tiruan seratus persen atas mesin nyata [Bambang2002].


Gambar 4 (a) Non virtual machine (b) Virtual machine


Teknologi ini awalnya digunakan pada IBM S/370. VM/370 menyediakan mesin virtual untuk tiap user dengan membuat mesin virtual baru pada saat user tersebut melakukan log sistem. Kemudian teknik ini berkembang menjadi operating system emulator sehingga sistem operasi dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi lain. Dalam lingkungan ini terdapat proteksi berbagai sumber daya sistem. Setiap virtual-machine secara lengkap mengisolasi dari semua virtual-machine yang lain, sehingga tidak ada masalah proteksi. Ada dua pendekatan dalam penyediaan sharing yang diimplementasikan, pertama hal ini memungkinkan share minidisk dan share files. Kedua, memungkinkan pendefinisian jaringan virtual-machine, sehingga dapat mengirim informasi melalui virtual jaringan komunikasi.

Contoh dari pengembangan itu adalah sebagai berikut:
• Sistem operasi MS-Windows NT dapat menjalankan aplikasi untuk MS-DOS, OS/2 mode teks dan aplikasi WIN16.

• IBM mengembangkan WABI untuk meng-emulasikan Win32 API sehingga sistem operasi yang
menjalankan WABI dapat menjalankan aplikasi-aplikasi untuk MS-Windows.

• Para pengembang Linux membuat DOSEMU untuk menjalankan aplikas-aplikasi DOS pada sistem operasi Linux, WINE untuk menjalankan aplikasi-aplikasi MS-Windows.

• VMWare merupakan aplikasi komersial yang meng-abstraksikan perangkat keras intel 80x86 menjadi virtual mesin dan dapat menjalan beberapa sistem operasi lain (guest operating
system) di dalam sistem operasi MS-Windos atau Linux (host operating system). VirtualBox
merupakan salah satu aplikasi sejenis yang opensource.

Gambar 5 Arsitektur Virtual Machine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar